Friday, December 16, 2011

7 Jenis Aroma Dasar Wewangian

Tak mau, kan, jika Anda dijauhi orang karena bau tubuh yang tak sedap? Untuk menghindari timbulnya bau badan, rajin menjaga kebersihan diri menjadi solusinya. Setelah itu, Anda bisa menggunakan deodoran atau parfum untuk menambah keharuman pada tubuh.
Parfum, yang berasal dari bahasa Latin yang berarti "melalui asap", secara harfiah mempunyai makna minyak hasil ekstraksi dari tumbuh-tumbuhan yang dipadukan dengan zat kimia serta air, dan kemudian memancarkan aroma yang wangi (itu sebabnya dulu ibu kita sering menyebut parfum sebagai minyak wangi). Sebenarnya parfum dibuat untuk berbagai upacara keagamaan, dengan membakar minyak dan kayu beraroma. Namun, seiring perkembangan waktu, parfum diracik dengan menambahkan sari pati bunga agar lebih wangi.
Seiring perkembangan waktu pula, tak hanya sari pati bunga  yang ditambahkan ke dalam parfum ini, tetapi juga aroma buah-buahan, biji-bijian, daun-daunan, kayu-kayuan, dan lainnya. Oleh karena itu, sampai sekarang akhirnya dikenal sekitar tujuh bagian besar aroma parfum.

9 Tanda Anda Mengalami KDRT Emosional

Hubungan yang tidak sehat tak hanya bicara soal kekerasan fisik, tetapi juga emosi (psikis), mental, dan finansial (ekonomi). Seringkali tanda-tanda bahaya sudah mulai menonjol, namun tak sedikit korban kekerasan memaklumi tindakan kasar pasangan dengan menerimanya sebagai karakter si kekasih, dan masih memberikan toleransi.
Jika tanda-tanda berikut sudah mulai muncul dalam hubungan, jangan anggap remeh karena hubungan sudah menandakan tak lagi sehat:

Memberi label buruk
Memanggil nama pasangan yang bertendensi menjatuhkan kepercayaan diri, adalah cara yang digunakan dalam kekerasan dalam hubungan. Ucapan verbal seperti gembrot, jelek, bego, atau manja, sama menyakitkannya dengan kekerasan fisik. Kata-kata seperti ini bisa merapuhkan hati lebih dalam.

Tak lagi ada privasi dan cenderung curiga
Dompet, tas, dokumen, komputer, atau ponsel Anda selalu diperiksa tanpa alasan yang jelas. Pasangan juga mengharuskan Anda ditemani orang lain, atau ia harus selalu menemani saat Anda bepergian. Hal tersebut adalah sebagian saja contoh bahwa Anda sudah dalam pemantauan, yang menandakan pasangan penuh curiga, cemburu, dan tak lagi percaya. Anda sudah menjadi korban kekerasan ketika privasi Anda mulai terganggu, semua telepon masuk dipertanyakan, atau Anda tak lagi memiliki kebebasan.

Tampil Bareng 28 Dancer, 7 Icons Tak Kesulitan

Jakarta - Girlband yang namanya tengah menanjak 7 Icons juga turut serta memeriahkan acara HUT Trans Corp ke-10, Kamis (15/12/2011) malam. Mereka pun tampil sangat berbeda dari biasanya.

Dalam penampilan kali ini, girlband yang digawangi oleh tujuh dara cantik asal Surabaya itu didukung koreografi yang spektakuler. Mereka menyanyi dengan penari latar yang berjumlah 28 orang.

"Selain kostum (yang berbeda), dancer-nya tadi ada 28 orang," ujar PJ saat ditemui Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta.

"Untungnya nggak kesulitan sih, mereka cepat menghafal gerakan 7 Icons," tambahnya menjelaskan.

Shandy Aulia Tunda Punya Momongan

Jakarta - Artis Shandy Aulia resmi menikah dengan David Herbowo pada 12 Desember lalu di Bali. Namun, Shandy mengaku menunda untuk memiliki momongan. Kenapa?

"Kita sudah program kita menunda 2 tahun ke depan, jadi mau pacaran dulu saja," ujar Shandy saat ditemui di Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/12/2011).

Shandy juga mengungkapkan dirinya tak akan mundur dari dunia hiburan. Bahkan, Shandy didukung penuh sang suami untuk terus berkarier sebagai artis.

"Aku akan support pekerjan yang buat Shandy happy," ujar David.

Kembali Goyang, Inul Tak Mau Tampil Erotis

Jakarta - Pedangdut Inul Daratista tampaknya sudah "kapok" dengan berbagai pencekalan dirnya di masa lalu. Inul kini berjanji tak akan tampil erotis.

Inul sendiri mengaku bahwa dirinya dulu memang kerap tampil "norak" di atas panggung. Namun semua hanya masa lalu. Pemilik goyang ngebor itu kini lebih memilih tampil glamor ketimbang menonjolkan lekuk tubuh dan goyangan seksi.

Seperti pada penampilan perdananya di acara ultah Trans Corp ke-10. Inul tampil dengan gaya busana khas India nan gemerlap.

"Pengin dikemasnya nggak kayak dulu lagi. Penginnya penampilan kita nggak norak kayak dulu, saya mengakui," ungkapnya di JCC, Senayan, Kamis (15/12/2011) malam.

Hal yang sama juga diungkapkan rekannya, Kristina. Pelantun 'Jatuh Bangun' itu ingin kembali berkarya dengan tampil elegan.

Thursday, December 15, 2011

Perang Aceh Dalam Ingatan Belanda (part 3 selesai)

Perang Atjeh


Ini sebagian dari puisi kepahlawanan Aceh yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Belanda: (21)

Daarom, teungkoes, weest niet nalatig.
Volbrengt de godsdienstplichten, o broeders.
O, vrienden, er is geen enkele goede daad,
Die het oorlogvoeren overtreft.
De Heilige Oorlog is u als plicht opgelegd,
Begrijpt dat goed, o broeders!
Eerst komt de geloofsbelijdenis, dan de sembahjang
(dagelijks 5x bidden-Red),
Ten derde het oorlogvoeren tegen de Hollanders.

Oleh sebab itu, tengku, jangan tidak peduli
Kerjakanlah kewajiban beragama, o saudaraku
Oh, kawan, tidak ada satu pun kebaikan,
Yang melebihi perjuangan dalam peperangan
Perang jihad adalah kewajibanmu
Pahamilah hal itu, o saudaraku!
Pertama membaca syahadat, kemudian shalat,
Ketiga berperang melawan Belanda.

Perang Aceh Dalam Ingatan Belanda (part 2)


Tentu saja ada juga suara-suara yang kritis tentang Perang Aceh, di antaranya dari Multatuli yang sudah kita kenal, yang tanpa basa-basi menulis sebuah surat 'kepada Raja' sebagai berikut, ”Gubernur Jendral Anda (James Loudon-Red) saat ini berada pada posisi untuk memaksakan kehendaknya dengan mengumandangkan perang pada Sultan Aceh, dengan alasan yang dibuat-buat, seolah-olah sebagai suatu tindakan yang wajar dilakukan, dengan tuntutan agar Sultan Aceh menyerahkan kedaulatannya. Hal ini sama sekali tidak terhormat, tidak bermartabat, tidak dapat dipahami.” (9)

Saya juga sudah menyebut tentang ’Wekker’, seorang polisi menulis 17 artikel kritis di koran Den Haag ’De Avondpost’. Artikel-artikel yang menimbulkan keresahan di Belanda, setidaknya di parlemen. Namun persoalan ini dianggap tidak ada dan tidak dicari pemecahannya. Para penulis seperti Zentgraff sebelum Perang Dunia Kedua (10) dan van ’t Veer (11) dan Bossenbroek (12) tidak menghargai keterlibatan KNIL dalam Perang Aceh. Salah satu kutipannya, ”Kampung Kuto Reh yang diserang, 11 Juni 1904. Dua Belanda tewas. Aceh kehilangan 313 pria, 189 wanita, 59 anak-anak.”

Komandan Van Daalen memerintahkan agar jenazah yang bergelimpangan difoto. Seorang Letnan bernama Colijn yang beragama Kristen menulis kepada istrinya dalam Bahasa Belanda sehari-hari, ”Pekerjaan yang tidak menyenangkan tetapi tidak ada pilihan lain. Para serdadu berpesta menghujani mereka dengan bayonet.”.

Sejarah Aceh Dalam Ingatan Belanda



“Ratu, akan sangat indah sekali jika kita bisa berbaik kembali dengan rakyat Aceh, yang sudah berperang dengan kita begitu lama di masa lalu. Pada tahun 1873 kita mengumandangkan perang pada Aceh. Tetapi perdamaian dengan Aceh tidak pernah tercapai. Tidak pernah. Kini tiba waktunya untuk menyatakan penyesalan kepada Aceh. Permintaan maaf sejujur-jujurnya dari hati yang terdalam...”


Penulis oleh Nico Vink

Tahun 1600, serangan di Nieuwpoort. Siapa yang masih membicarakan Perang Aceh? Siapa yang tahu mengapa Gubernur Jendral Loudon di Batavia (Jakarta) yang otokratis, keras kepala, impulsif dan gigih memulai perang melawan Aceh tahun 1873? Berapa tahun perang ini berlangsung? Siapa yang tahu di sungai mana, di benteng Aceh yang mana, di semak belukar yang mana, di bukit dan gunung yang mana, di kampung yang terbakar mana serta kebun kelapa yang mana tempat para serdadu Belanda dan Aceh saling melemparkan klewang satu sama lain?

Siapa yang masih ingat nama kampung-kampung di Aceh tempat para pejuang Aceh dapat berleha-leha dengan 70 bidadari yang cantik setelah ’pasifikasi’, ’ekskursi’, ’pendisiplinan’ Belanda? Masih ingatkah kita bagaimana Jendral Köhler, komandan pasukan invasi Belanda tahun 1873, terbunuh di bawah pohon geulumpang dekat Mesjid Raya di Kutaraja? Tentang Jendral van der Heijden, alias Kareltje Eénoog, yang bersujud kepada orang-orang Aceh menyatakan terima kasihnya karena dia masih bisa selamat?

Siapa pula yang masih ingat tentang Belanda yang sebelum melancarkan Perang Aceh Kedua mengaktifkan kembali Jendral van Swieten yang sudah pensiun? Siapa yang tidak pernah mendengar bertahun-tahun kemudian, setelah Perang Aceh yang kesekian-kalinya, cerita Jendral Van Heutz tentang para serdadu KNIL yang runtuh semangatnya, namun kemudian terinspirasi oleh pemikiran Snouck Hurgronje, seorang Belanda yang mendalami Islam, maka semangat bertempur para serdadu itu bangkit kembali? Yang dengan tenang mengejar dan membuat kaget orang-orang Aceh di gunung-gunung dengan senjata modern, klewang dan taktik anti-gerilya yang baru.

Sepotong Sejarah Aceh Yang Dielokkan

"Untuk apa Indonesia merdeka?" Sukarno menjawab: "Untuk Islam kak". Dia memanggil kakak kepada saya. Saya tanya lagi, "betulkah ini?". Jawabnya, "betul kak". Saya tanya sekali lagi, "betulkah ini?". Dia jawab, "betul kak". Saya ulangi lagi, "betulkah ini ?"
(Tgk Muhammad Daud Beureu'eh)


Sepotong sejarah Republik menyangkut Aceh yang banyak dilupakan. Yaitu soal peran Aceh penyelamatan krisis fatal pada akhir tahun 1949. Bila ini dikemukakan, bukan karena ingin Aceh dipuji. Tetapi karena sejarah harus ditulis apa adanya, tidak boleh ditutup, distorted atau direkayasa.

Sejarah mesti murni untuk diwariskan kepada generasinya. Dan apa yang penulis lihat meski itu singkat, tidak terdapat dalam buku- buku sejarah RI yang diajarkan di sekolah-sekolah. Juga penulis tidak melihjat di media yang ditulis sejarawan kita, hatta oleh ahli sejarah Aceh sendiri.

Penulis bukanlah ahli sejarah, tapi salah seorang pelaku sejarah Aceh. Dan kesempatan ini mencoba memaparkan apa yang banyak dilupakan orang. Misalnya, tentang perjuangan Tgk Muhammad Daud Beureueh (akrab disapa Abu). Beliau ulama besar, bukan saja bersaja untuk Aceh, tapi untuk republik tercinta ini. Ia tidak saja berhasil menegmbangkan syiar Islam secara luas tapi juga menjadi pemimpin rakyat (people leader). Abu membangun "Aceh Baru" yang demokratis, bebas dari penghisapan atau penindasan manusia oleh manusia (exploitation delhomme par home).

Sedangkan bagi Republik Indonesia beliau berjasa sebagai penyelamat. Sejarah itu yang tak tertulis di buku-buku sejarah sekolah mana pun. Kecuali beliau diklaim sebagai pemerontak Republik hingga akhir hayatnya. Begitu juga dua pejuang penyalamat lainnya, yaitu Mr Sjafruddin Prawiranegara, Kepala Pemerintah Darurat Republik Indonesia dan LN Palar, Duta Besar Indonesia di PBB.

Sekilas tentang sejarah, bahwa pada akhir tahun 1949, RI ditimpa kritis yang fatal. Hampir seluruh wilayah sudah diduduki Belanda. lbukota Republik pun sudah dikuasainya. Presiden dan wakil Presiden sudah ditangkap Belanda dan dibuang --kalau saya tidak salah dibuang ke Pulau Bangka.

Polda Aceh dapat Tekanan dari Dubes Jerman dan Perancis

Banda Aceh — Kapolda Aceh, Irjen Pol. Iskandar Hasan akhirnya mendapat pressure (tekanan) dari Kedutaan Besar Perancis dan Kedutaan Besar Jerman soal penangkapan anak-anak dibawah umur yang mengaku anak Punk di Aceh baru-baru ini. Pihak kedutaan menanyakan itu pelanggaran HAM karena dicebur dalam kolam.

Kapolda menaggapi bahwa tindakan itu tidak melanggar HAM. “Ini Negara Pancasila, ini soal prilaku yang menyimpang karena kehidupannya tidak sama dengan manusia lain,” tegas Iskandar Hasan.

Provinsi Aceh adalah daerah Syariat Islam, dari budaya dan adat istiadat di Aceh tidak pernah ada kehidupan anak-anak Punk itu di Aceh.
“Anak-anak itu tidak pernah mandi, baunya bukan main, sehingga begitu sampai di SPN kita pangkas rambutnya, kita ganti bajunya dan kita cebur ke kolam, baru kemudian diberikan pakaian yang bersih, peci dan sajadah,’” kata Iskandar.

Saat melakukan silaturrahmi dengan puluhan anggota DPRA dan sejumlah wartawan di ruang Badan Musyawarah (Banmus) DPRA Aceh, Kamis (15/12), Iskandar Hasan meminta agar pihak DPRA membuat Qanun tentang anak-anak punk ini.

Wednesday, December 14, 2011

Sejarah Lamno di Masa Kerajaan

Oleh: Iskandar Norman

Kabupaten Aceh Jaya terbentuk pada tahun 2002 dengan enam Kecamatan. Sebelah utara berbatasan dengan Aceh Besar dan Pidie; sebelah Selatan dengan Samudra Indonesia dan Aceh Barat; sebelah Timur dengan Pidie dan Aceh Barat; sebelah barat dengan Samudra Indonesia.

Secara geografis daerah ini memiliki 3.727,00 km. di Aceh Jaya hanya terdapat satu bahasa daerah yakni bahasa Aceh. Suku-suku lain selain Aceh yang berdiam di daerah ini yang pada awalnya berbahasa Indonesia, setelah agak lama menetap dan berbaur dengan masyarakat setempat, mereka juga berbahasa Aceh. Masyarakat Tionghoa yang kebetulan berdiam di daerah ini umumnya juga berbahasa Aceh sebagaimana masyarakat setempat.

Berawal dari Lhan Na

Di hulu Krueng Daya dulu ada sebuah dusun yang dinamai Lhan Na, sekarang disebut Lam No. Menurut H M Zainuddin dalam Tarich Aceh dan Nusantara (1961) penghuni dusun itu berasal dari Bangsa Lanun. Orang Aceh menyebutnya “lhan” atau bangsa Samang yang datang dari Semenanjung Malaka dan Hindia Belakang seperti Burma dan Campa. Kemudian ke hulu Krueng Daya itu juga datang orang-orang baru dari Aceh Besar, Pasai dan Poli (Pidie).

Pada abad XV terjadi perang antara Raja Pidie dengan Raja Pasai. Perang itu disulut oleh Raja Nagor bekas petinggi di Pasai. Dalam perang itu Pasai Kalah, Sultan Haidar Bahian Sjah tewas. Raja Nagor kemudian memerintah Pasai (1417). Beberapa keturunan Raja Pasai kemudian melakukan perpindahan. Sampai kesuatu tempat mereka kelelahan tak berdaya melanjutkan perjalanan.

"Patarana" Mendunia Lewat Dunia Maya

 BANDA ACEH - Cobalah klik youtube.com, lalu cari "Patarana Band", dan dengarkanlah musik mereka. Di sini akan kita dengarkan sebuah komposisi musik berkelas. Etnik ke-Aceh-an yang sangat kuat dengan kualitas yang bagus. Band ini memang beda. Aceh kembali melahirkan musisi yang membanggakan.

Patarana adalah sebuah Group band yang dibina oleh seorang Seniman Aceh Rafly , group Band ini lahir dari sebuah pemikiran bahwa musik Aceh harus di kemas dalam bingkai kearifan yang ada dengan tidak mengabaikan arus musik moderen, konsep musik ini yang menjadi awal pemikiran sebagai alternative untuk memenuhi selera seluruh lapisan Masyarakat khusus dibidang musik Etnik dan moderen.

Januari 2012, Kendaraan Non-BL Denda 50 Juta

Serambinews - Kendaraan Anda menggunakan nomor polisi non-BL? Segeralah mutasi ke BL jika tak ingin terkena denda Rp. 50 juta,- sebagaimana termaktub di dalam Rancangan Qanun (Raqan) Pajak Aceh yang akan di berlakukan mulai 2012.

Komisi C DPRA saat ini sedang membahas Raqan Pajak Aceh yang salah satunya mengatur tentang sanksi terhadap pengguna kendaraan bernomor polisi non-BL. Warga yang sudah setahun menggunakan kendaraan berpelat non-BL wajib memutasikan ke BL agar terhindar dari sanksi enam bulan kurungan atau denda Rp. 50 juta.

"Raqan pajak Aceh tersebut di jadwalkan disahkan menjadi Qanun pada akhir Desember 2011 dan mulai diberlakukan pada 2012," Kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Aceh, Kombes Pol Unggul Sedyantoro kepada Serambi, Selasa (8/11).

Menurut unggul, lahirnya Raqan tersebut di dasari fakta selama ini banyak pengguna kendaraan non-BL di Aceh. Akibatnya tidak sedikit Pajak kendaraan yang mengalir keluar Aceh dan menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dalam pasal 14 ayat (4) Raqan Pajak Aceh di sebutkan, pemilik kendaraan bermotor menggunakan nomor polisi non-BL yang beroperasi di wilayah Aceh wajib melaporkan kendaraannya kepada pemerintah Aceh melalui kantor Samsat terdekat dalam kurun waktu 90 hari.

Hasan Tiro dan Kisah “Boh Manok Kom”


  “Seseorang masih tetap sebagai pemilik masa depannya, sekalipun dia gagal dalam meraih dan menggenggam masa lalu. Karena masa depannya ditentukan oleh aksinya hari ini...” -- Hasan Tiro --
Suatu hari pada September 1998, di pertengahan musim gugur, seorang lelaki muda keluar dari lambung pesawat yang baru mendarat di bandara Arlanda, Stockholm, Swedia. Lelaki berperawakan kecil dan berkulit putih itu baru saja tiba dari Malaysia. Muzakir Abdul Hamid, lelaki itu, adalah salah satu pemuda Aceh yang mendapat suaka politik ke Swedia dari UNHCR, lembaga PBB yang menangani urusan pengungsi. Mereka dikejar-kejar pemerintah Malaysia karena menjadikan negara itu sebagai basis gerakan baru setelah diburu tentara di Aceh.

“Lampuki”, Novel Aceh Dipuji dan Dihujat

LAMPUKI merupakan hasil karya yang sangat menggugah bagi dunia sastra Nusantara (terutama novel), khusus sekali di Bumi Serambi Mekah dengan performance sebagai Pemenang Unggulan Sayembara Menulis Novel 2010. Setelah sekian lama novelis-novelis Aceh diam, kini bagai bangun dari sebuah tempat persemedian dengan pukulan yang sangat pamungkas.

Novel ini mengajak siapa saja yang jadi pembacanya untuk tidak saja mengingat atau mengenang luka lama yang merobek-robek serta mencabik segenap jiwa, tetapi juga merenung tentang makna dari sebuah perang yang sia-sia dan menyisakan penderitaan serta kerugian yang tak terkira. Aceh yang didera perang adalah contoh yang paling konyol tentang tindakan pemerintah Indonesia yang hanya menciptakan bersimbah darah bagi banyak orang di ujung Pulau Sumatera.

Lampuki merupakan nama sebuah kampung. Novel ini mengisahkan tentang perang dan perilaku orang-orang di kampung itu dengan keunikan-keunikan tersendiri, sebuah kejadian pelik di kawasan kaki bukit dengan penduduknya yang beringas serta tiada henti-hentinya saling bertikai, mengusik dan merusak. Perilaku seperti ini adalah realita tabiat kehidupan rakyat di Lampuki. Anehnya mereka seakan bangga dengan perilaku meraka yang mengikutsertakan anak-anaknya berperilaku buruk.

Sebuah Cerpen "Tarian Tsunami"

Langit gelap, matahari seakan tertimbun awan, unggas-unggas laut terbang ketakutan, dan penduduk gampong berlari-lari dengan wajah pucat. Aku berdiri dari tempat dudukku dan menatap ke jalan besar, penduduk desa berlari ketakutan sambil berteriak “Ie...ie...ie...”.

Air? Dari mana? tanyaku dalam hati. sekian detik kemudian aku melihat gulungan air berwarna hitam pekat yang tingginya lebih dari 5 meter sedang mengejar penduduk desa. Tubuhku gemetar ketakutan. “Apa ini ?” tanyaku sendiri.

Dan belum diriku sendiri sempat menjawab, gulungan air di hadapan menari dengan binalnya, aku berlari untuk menghindari air yang sedang bergulung-gulung, melibas apapun yang ada di hadapannya. Aku merasakan nafas sudah di ujung mulut, tidak lagi sanggup menghirup nafas lagi. Jantungku berdegup hebat, aku merasakan kematian sedang merambat pelan. Air bah hitam pekat itu mendekat, penduduk desa yang tadi kulihat berlari sudah tertelan, kini giliranku.

Aku sudah tak sanggup, pasrah sudah jika harus di telan dan mati di detik ini juga.
Arghhh....,” suaraku tertelan sendiri.