Showing posts with label photography. Show all posts
Showing posts with label photography. Show all posts

Thursday, December 8, 2011

cara memotret air terjun

Air terjun merupakan subjek foto yang menarik dan sangat populer di kalangan fotografer pemandangan/landscape. Memotret air terjun membutuhkan teknik tertentu yaitu:
Setting kamera manual
Untuk mendapatkan foto air terjun yang mulus, kita membutuhkan shutter speed yang lambat, kurang lebih 1/4 detik sampai 2 detik. Semakin lama kita membuka shutter, semakin mulus air terjunnya.
Bukaan/aperture yang dipakai sebenarnya cukup kecil, contohnya f/11 atau f/16. Dengan bukaan sekecil itu, seluruh pemandangan akan terlihat tajam. Hindari bukaan yang terlalu kecil seperti f/22 atau f/32 karena kualitas foto akan berkurang karena difraksi lensa.
Untuk ISO, sebaiknya memakai ISO yang paling rendah, misalnya ISO 100 (sebagian besar kamera DSLR Canon) atau 200 (kamera DSLR Nikon) supaya mendapatkan kualitas foto yang optimal.
Lensa
Untuk lensa, saya usulkan untuk memakai lensa lebar, karena memberikan kesan kedalaman atau tiga dimensi. Dimensi akan lebih terlihat ketika komposisi kita vertikal dengan memasukkan unsur lingkungan seperti bebatuan disekitar air terjun.

photo bagus itu bagaimana?

Pertanyaan “foto bagus itu foto yang bagaimana?” atau “bagaimana membuat foto yang bagus?”
Fotografi, pada hakekatnya adalah salah satu bentuk media untuk berkomunikasi dan mengekspresikan diri. Fotografi banyak persamaan dengan menulis. Di dalam menulis, kita memilih kata-kata dan kemudian merangkainya dalam bentuk kalimat. Di dalam fotografi, kita mengunakan elemen visual (garis, bentuk, pola, warna, cahaya, dll) dan kemudian merangkainya dengan komposisi (aturan sepertiga, garis, perspektif, fokus, bingkai, dll).
Tulisan yang dianggap baik adalah tulisan yang tidak bertele-tele, melainkan jelas dan dapat dimengerti oleh pembacanya. Tulisan yang bagus memiliki ide & makna yang menarik. Tulisan yang baik memiliki organisasi tata bahasa yang rapi sehingga mudah dibaca dan dipahami.
Sama dengan tulisan yang bagus, fotografi yang baik perlu suatu subjek dan ide yang jelas serta tidak ada elemen yang mengganggu. Fotografi yang baik memiliki organisasi komposisi elemen-elemen visual dengan baik.

cara editing foto yang bagus.

Sebagian foto yang tersebar di internet sudah melalui proses edit foto, biasanya melalui software pengolah foto seperti Adobe Photoshop. Lalu bagaimana edit foto yang baik dan benar? Karena foto editing ini seni, maka gak ada yang benar dan salah. Tapi tentunya ada juga editing yang lebih enak dilihat dan ada yang melewati batas kewajaran dan tidak begitu enak di pandang.
Setiap orang memiliki motivasi yang berbeda-beda untuk mengedit foto. Bagi saya editing itu bertujuan untuk :
  1. Memperbaiki foto yang ada mungkin karena kamera dan lensa kita tidak bisa menangkap foto dengan baik. Misalnya lensa foto kita kurang tajam, atau perbedaan terang-gelap yang terlalu ekstrim sehingga tidak bisa ditangkap dengan baik oleh sensor kamera
  2. Membuat suasana/mood yang berbeda, misalnya membuat mood terkesan tua, suram, atau sebaliknya, semangat, antusias, heboh dan lain lain
  3. Membuat orang yang melihat foto kita fokus ke satu subjek daripada subjek yang lain atau latar belakang

Segitiga emas fotografi

Kunci dari mendapatkan foto yang ideal tergantung dari segitiga emas fotografi. Segitiga emas fotografi adalah bukaan (aperture), kecepatan rana (shutter speed) dan ISO. Kombinasi dari ketiganya menentukan gelap terangnya sebuah foto.

 

BUKAAN / APERTURE

Aperture adalah bukaan lensa kamera dimana cahaya masuk. Bila bukaan besar, akan banyak cahaya yang masuk dibandingkan dengan bukaan kecil. Selain merupakan salah satu cara mengendalikan cahaya yang masuk, bukaan di gunakan juga untuk mengendalikan kedalaman ruang (depth of field / dof).
Dalam prakteknya, jika Anda berada di lingkungan dimana cahaya sangat terang, maka kita bisa menutup bukaan sehingga lebih sedikit cahaya masuk ke dalam. Jika kondisi lingkungan gelap, maka kita bisa membuka bukaan lensa sehingga hasil akhir menjadi optimal.
Bukaan juga bisa digunakan untuk mengendalikan kedalaman ruang. Bukaan besar membuat kedalaman ruang menjadi tipis, akibatnya latar belakang subjek menjadi kabur. Bukaan kecil membuat kedalaman bidang menjadi besar, akibatnya semua bidang dalam foto menjadi tajam atau berada dalam fokus.
Hal yang unik dan sering membingungkan pemula adalah nomor dalam setting bukaan adalah terbalik dengan besarnya bukaan. Misalnya angka kecil berarti bukaan besar, sedangkan angka besar berarti bukaan kecil. Contoh: f/1, f/1.4, f/2, f/4. f/5.6, f/8, f/16, f/22 dan seterusnya
Setiap lensa memiliki bukaan maksimum dan minimum. Angka yang tertera dalam lensa seperti f/3.5-5.6 berarti makimum bukaan bervariasi antara f/3.5 sampai f/ 5.6.

Tips untuk foto grup / Keluarga

Sering banyak orang menanyakan ke saya, kamera apa yang cocok atau bagus buat dia? Topik ini dikhususkan untuk menjawab pertanyaan ini. Jenis kamera yang akan saya bahas adalah kamera digital.
Saya akan membahas kelebihan dan kekurangan  dua jenis kamera populer, pertama adalah kamera kompak / compact sering disebut juga kamera digital dan kamera digital SLR. (Ada pula kamera jenis lain seperti superzoom, micro 4/3  akan saya singgung secara sekilas).
Ada dua perbedaan utama kamera digital saku dan kamera digital SLR. Perbedaan itu adalah besarnya sensor, dan kemampuan kamera untuk mengubah lensa (interchangeable lens).
Perbedaan Ukuran Sensor
Perbedaan sensor mengakibatkan kualitas gambar DSLR lebih baik terutama dalam merekam warna, dan lebih detil dan lebih bebas “noise” atau bintik2 pada foto di setting ISO tinggi. Oleh sebab itu, kamera DSLR lebih baik dalam merekam foto di kondisi lingkungan yang gelap. Meskipun demikian kemampuan kamera DSLR untuk mengambil gambar yang baik di situasi yang gelap juga tergantung dari bukaan lensa.
Perbedaan sensor juga mengakibatkan kamera digital SLR lebih baik dalam mengatur “depth of field” sehingga lebih mudah membuat latar belakang/depan menjadi kabur (blur atau out of focus). Sensor kecil dalam kamera digital membuat efek ini sulit dicapai.

teknik supaya foto tidak blur

Biasanya, kesalahan fotografer pemula adalah salah memperhitungkan shutter speed (kecepatan rana) sehingga foto menjadi blur.

Ada dua faktor utama yang membuat foto menjadi blur

Pertama adalah setting kecepatan rana Anda terlalu lambat dibandingkan dengan rentang lensa (focal length) lensa Anda. Pada umumnya, supaya foto Anda tidak blur akibat getaran tangan kita, rumusnya adalah 1 / rentang fokal lensa. Contoh, bila Anda mengambil foto dalam rentang fokal 100mm, maka Anda memerlukan kecepatan rana 1/100.
Rumus ini berlaku bila Anda mengunakan kamera full frame sensor. Untuk kamera Digital SLR yang ada dipasar, sebagian besar mengunakan sensor yang lebih kecil. Sensor ini bervariasi antara kamera yang satu dengan yang lain. Tetapi pada umumnya Canon mengunakan 1.6X, Nikon, Sony, Pentax mengunakan 1.5X dan Olympus mengunakan 2X. Dengan adanya variasi tersebut, maka perhitungannya menjadi sedikit lebih rumit.
Kembali ke contoh awal dimana Anda memutuskan mengunakan rentang fokal 100mm di kamera Canon Rebel yang mengunakan 1.6X jadinya minimal Anda harus mengunakan 1/160 untuk mencegah blur. (Didapatkan dari 100mm X 1.6).
Mengapa semakin besar rentang fokalnya, Anda harus mengunakan kecepatan rana yang lebih cepat? hal ini dikarenakan semakin besar rentang fokal, maka semakin sensitif sensor dalam menangkap getaran.
Faktor kedua adalah benda yang Anda foto bergerak cepat, sehingga kecepatan rana pun harus mengikuti cepatnya gerak subjek foto tersebut. Contohnya, untuk membekukan gerakan pemain basket orang orang berlari, minimal Anda memerlukan 1/500. Untuk penari dan penyanyi, biasanya 1/200 cukup, dan untuk foto manusia yang tidak bergerak 1/60 biasanya cukup baik.
Joe Decker dari blog foto Photocrati mengenalkan faktor baru yaitu ukuran piksel sensor mempengaruhi blur. Katanya, kamera yang berukuran sensor sama, tapi resolusi gambar tinggi, memerlukan kecepatan rana yang lebih cepat karena ukuran piksel yang kecil lebih sensitif dalam mendeteksi getaran. Kalau teori ini benar, maka kamera yang berukuran 15 megapiksel akan lebih rawan blur daripada kamera yang berukuran 6 megapiksel.

Cara mencegah

Ada juga teknologi dalam kamera maupun lensa yang ditujukan untuk mencegah blur. Jenis teknologi ini terbagi atas dua kategori. Yang pertama dibuat dalam kamera, satunya lagi didalam lensa. Namanya pun bervariasi. Antara lain yaitu Image Stabilization (IS) atau Vibration Reduction (VR), Steady Shot (SS), Shake Reduction (SR) Mega OIS, Optical Stabilization (OS) and Vibration Compensation (VC). Semuanya berfungsi sama hanya istilahnya berbeda. Teknologi ini bisa membantu Anda tapi tidak bisa membantu secara total. Misalnya yang tadinya Anda harus mengunakan 1/200, tapi dengan bantuan teknologi ini, Anda bisa mengunakan 1/100 atau 1/60. Teknologi ini juga tidak bisa mencegah blur saat And amengambil foto orang atau benda yang bergerak cepat.

Langkah langkah Belajar fotografi dari nol

Belajar digital fotografi adalah sesuatu yang kompleks. Maka dari itu banyak orang mungkin kebingungan bagaimana cara belajarnya.. harus memulai darimana? nah post ini berupaya untuk memberikan langkah-langkah praktis dalam belajar fotografi.
Pertama-tama kita memerlukan kamera. Berdasarkan ukuran sensor, kamera terbagi dua, kamera saku dan kamera DSLR. Lalu apa bedanya kamera saku dan kamera DSLR? Saya cuma mampu membeli kamera saku, apakah saya tidak bisa belajar fotografi dengan kamera saku? Jangan takut, meski murah, kamera saku memiliki kelebihan tersendiri dan jangan jadikan halangan untuk belajar fotografi.
Kedua kita perlu belajar tentang eksposur cahaya. Inti dari fotografi adalah eksposur, atau total cahaya yang masuk ke dalam sensor peka cahaya. Karena cahaya tersebutlah, foto itu terbentuk. Peran kita sebagai fotografer adalah mengendalikan jumlah cahaya yang masuk dengan mengubah besarnya bukaan lensa, kecepatan rana dan ISO. Tiga elemen ini saya sebut sebagai segitiga emas fotografi.
Ketiga, kita tentu harus mempelajari kamera kita, terutama mode-modenya, pengukuran cahaya (metering) dan auto fokus.
Keempat, kita perlu tahu apa itu kedalaman fokus (depth of field) dan apa faktor-faktornya.
Kelima, kita harus tau bagaimana mengambil gambar yang tajam dan tidak kabur.
Keenam, kita harus mempelajari komposisi foto yang baik dan menarik.
Ketujuh, kita harus mempelajari karakter cahaya terutama arah dan intensitas cahaya.
Kedelapan, kita harus belajar antisipasi dan mengambil foto pada waktu yang tepat.
Kesembilan, kita harus belajar bercerita lewat foto, entah dengan satu foto atau satu seri foto.
Kesepuluh, kita harus belajar mengolah foto dengan efek digital. Olah foto di era digital mudah dipelajari dan membuka bab baru dalam fotografi digital.
Demikian kira-kira runtutan belajar fotografi untuk pemula. Seperti yang Anda lihat, masih banyak tulisan yang saya bisa bahas dari tiap langkah tersebut. Fotografi merupakan ilmu yang berkembang begitu pesat dan tidak ada habisnya, namun bila menemui kesulitan, harap jangan menyerah dan pelajari dan terus praktekkan.