Petuah Ronaldo untuk Para Pemain Muda MU

Megabintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo masih peduli kepada mantan klubnya Manchester United. Apalagi, ketika MU sedang dilanda penurunan prestasi.

Setan Merah seperti dilanda sindrom inkonsistensi ketika ditinggal para pemain bintangnya. Saat ditinggal Ronaldo ke Madrid pada musim 2009-10, MU gagal mempertahankan trofi Premier League yang akhirnya direbut Chelsea. MU baru menemukan stabilitas semusim kemudian dengan merebut kembali trofi Premier League sekaligus memecahkan rekor menjadi juara Liga Inggris sebanyak 19 kali pada musim lalu.

Musim ini, MU ditinggal pensiun kiper Edwin van der Sar dan Paul Scholes. Sempat tampil luar biasa di awal musim, para pemain muda MU mulai goyah sehingga tertinggal 5 poin dari Manchester City di klasemen sementara Premier League.

Di Liga Champions, MU juga harus menentukan tiket ke babak 16 besar di kandang klub Swiss, Basel, dini hari nanti. Untuk itu, Ronaldo memberikan petunjuk kepada para pemain muda MU agar patuh kepada Sir Alex Ferguson.

Read More

Tertinggal 0-1, MU Terancam Tersingkir

Manchester United terancam gagal melangkah ke babak 16 besar Liga Champions setelah hingga jeda babak pertama laga terakhir Grup C mereka tertinggal 0-1 dari Basel di St Jakob Park, Kamis 8 Desember 2011 dini hari WIB.

MU benar-benar dibuat kerepotan oleh permainan Basel di babak pertama. Bahkan saat pertandingan baru berjalan sembilan menit, tuan rumah sudah berhasil membobol gawang MU yang dikawal kiper David De Gea.

Berawal dari umpan silang Xherdan Shaqiri, De Gea melakukan salah antisipasi saat ingin mengamankan bola. Dengan bebas Marco Streller kemudian melepaskan tendangan voli yang menggetarkan gawang MU.

MU berusaha keras untuk menyamakan kedudukan. Namun, tendangan Luis Nani pada menit ke-24 masih belum menemui sasaran. Enam menit kemudian, kiper Basel Yann Sommer melakukan penyelamatan luar biasa saat memblok tenangan voli Park Ji-Sung usai menerima umpan Nani.

Read More

Ancaman Kuda Hitam di Liga Champions

Fase babak penyisihan grup Liga Champions telah berakhir. Muncul kejutan dengan rontoknya tim-tim besar macam Manchester United, Manchester City, Valencia dan FC Porto. Tempat mereka kini digantikan sejumlah 'kuda hitam' yang siap mengubah tradisi kompetisi klub paling bergengsi tersebut.

Terakhir kali klub berlabel 'kuda hitam' menjuarai Liga Champions adalah pada musim 2003/2004. Ketika itu, FC Porto sukses besar di bawah asuhan Jose Mourinho. Sesudahnya, tak ada lagi klub papan tengah yang mampu menerobos dominasi para raksasa Eropa.

AC Milan, Barcelona, Liverpool, Inter Milan dan Manchester United mampu mempertahankan kehormatan klub-klub besar di panggung Liga Champions dalam 7 tahun terakhir. Meski demikian, dominasi para raksasa Eropa musim ini berpotensi dipatahkan.

Ada 4 klub yang yang berlabel sebagai pembunuh para raksasa, yaitu Napoli, Bayer Leverkusen, Olympique Lyon, dan Zenit St Petersburg. Keempatnya tampil sangat impresif selama babak penyisihan grup.

Read More