Celana dalam dari lempengan emas ini mirip dengan cupeng dan badong, atau jempang di Aceh. Merupakan penutup kemaluan wanita, yang dikenakan sehari-hari untuk gadis-gadis muda dari kalangan bangsawan.
Artefak peninggalan Bangsawan Maluku Tenggara tersebut adalah peninggalan masa lalu yang salah satu fungsinya untuk penangkal perselingkuhan. Jadi selain sebagai benda budaya, juga menunjukkan bahwa kaum wanita sudah mendapat perhatian khusus sejak lama.
Cupeng, badong, dan jempang, ketiganya kini menjadi koleksi dan berada di Museum Nasional Jakarta, ketiganya juga terbuat dari emas.
Cupeng adalah semacam celana bergembok atau berkunci. Istilah ini dikenal di Aceh. Pada awalnya cupeng merupakan benda upacara yang dipakai oleh anak wanita kecil. Fungsinya adalah sebagai penutup kelamin. Bentuknya seperti hati dan pemasangannya diikat dengan benang pada perut si anak. Salah satu artefak yang terkenal berbahan emas 22 karat, berukuran tinggi 6,5 sentimeter dan lebar 5,8 cm.
Artefak peninggalan Bangsawan Maluku Tenggara tersebut adalah peninggalan masa lalu yang salah satu fungsinya untuk penangkal perselingkuhan. Jadi selain sebagai benda budaya, juga menunjukkan bahwa kaum wanita sudah mendapat perhatian khusus sejak lama.
Cupeng, badong, dan jempang, ketiganya kini menjadi koleksi dan berada di Museum Nasional Jakarta, ketiganya juga terbuat dari emas.
Cupeng adalah semacam celana bergembok atau berkunci. Istilah ini dikenal di Aceh. Pada awalnya cupeng merupakan benda upacara yang dipakai oleh anak wanita kecil. Fungsinya adalah sebagai penutup kelamin. Bentuknya seperti hati dan pemasangannya diikat dengan benang pada perut si anak. Salah satu artefak yang terkenal berbahan emas 22 karat, berukuran tinggi 6,5 sentimeter dan lebar 5,8 cm.